MAKALAH FISIKA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
TSARA MUFIDAH
XII MIA 3
SMAN 3
TANGERANG SELATAN
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan
baik.
Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
terutama Bapak Syukron sebagai guru mata pelajaran fisika yang telah membimbing
penulis dalam pembuatan makalah ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Terlepas dari semua
itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya saran dan kritik dari pembaca agar nantinya makalah ini akan menjadi
lebih baik.
Akhir kata penulis
berharap semoga makalah ilmiah tentang Pembangit Listrik Tenaga Air ini dapat
memberikan manfaat baik untuk penulis ataupun pembaca.
Pamulang, 2016
Penulis
I.
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pembangkit listrik
tenaga air adalah salah satu sumber energi listrik yang memanfaatkan air
sebagai sumber listrik. Pembangkit ini merupakan salah satu sumber energi
listrik utama yang ada di Indonesia. Keberadaannya diharapkan mampu memenuhi
pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia, selain yang berasal dari bahan bakar
batu bara. Pembangkit listrik tenaga air di Indonesia banyak dikembangkan. Hal
ini karena persediaan air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan beberapa
waduk besar di Indonesia, selain digunakan untuk penampungan air juga
dimanfaatkan untuk menjadi energi penghasil listrik. Pilihan mengembangkan
pembangkit listrik tenaga air ini salah satunya disebabkan potensi air yang ada
di Indonesia. Jumlah air yang melimpah, dikembangkan untuk menciptakan energi
yang diubah menjadi sebuah arus listrik. Hal ini ditujukan untuk menciptakan
biaya produksi yang murah pada listrik di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga
air termasuk salah satu sumber pembangkit listrik tertua yang pernah ditemukan.
Selain pembangkit ini, masih ada pula beberapa jenis pembangkit listrik yang
ada di dunia. Seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik
tenaga diesel, dan juga pembangkit listrik tenaga nuklir. Pembangkit tinggi
tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam atauair terjun) menjadi energi mekanik (dengan
bantuan turbin air) dan dari energy mekanik menjadi energi listrik
(dengan bantuan generator). Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6
milyar barrel minyak atau samadengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang
digunakan oleh lebih 1 milyar orang. PLTA termasuk jenis pembangkitan hidro.
Karena pembangkitan ini menggunakan air untuk kerjanya. Saat ini pengetahuan tentang PLTA perlu untuk
diketahui oleh para pelajar sebagai modal awal untuk kedepannya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa itu PLTA?
2.
Apa saja
komponen dasar PLTA?
3.
Bagaimana
prinsip kerja PLTA?
4.
Apa yang
mempengaruhi kerja PLTA?
5.
Apa saja jenis
jenis PLTA?
6.
Apa saja kelebihan
dan kekurangan penggunaan PLTA?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui
pengertian PLTA
2.
Mengetahui
komponen dasar PLTA
3.
Mengetahui
prinsip kerja PLTA
4.
Mengetahui
faktor faktor yang mempengaruhi kerja PLTA
5.
Mengetahui
jenis-jenis PLTA
6.
Mengetahui
kelebihan dan kekurangan PLTA
II.
STUDI PUSTAKA
A.
PENGERTIAN PLTA
Pengertian
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan
turbinair) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan
generator) Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara
mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Pada saat beban
puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga
cadangan air pada waduk utama tetap stabil.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah
energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan
bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator).
PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, bila
mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk
memenuhkebutuhan dalam pengoperasian PLTA tersebut. Pada operasi PLTA tersebut,
perhitungan keadaan air yang masuk pada waduk / dam tempat penampungan air,
beserta besar air yang tersedia dalam waduk / dam dan perhitungan besar air
yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk menggerakkan turbin sebagai
penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu keharusan untuk dimiliki,
dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk maupun yang didistribusikan ke
pintu saluran air untuk menggerakkan turbin harus dilakukan dengan baik,
sehingga dalam operasi PLTA tersebut, dapat dijadikan sebagai dasar tindakan
pengaturan efisiensi penggunaan air maupun pengamanan seluruh sistem, sehingga
PLTA tersebut, dapat beroperasi sepanjang tahun, walaupun pada musim kemarau
panjang.
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara
dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia
yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang.
B.
KOMPONEN-KOMPONEN
DASAR PLTA
Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan
transmisi. Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi
untuk pengendalian banjir.
a. Turbin
Turbin
berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan
memukul sudu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini
di hubungkan ke generator.
Turbin
merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai
air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah
turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube),
alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut
momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan
turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin
impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.
Prinsip Kerja
Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan propeller
berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa
digerakkan). Sedangkan sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-sudu
jalan, posisi sudunya bisa digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh
servomotor dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan sudu atur.
Proses penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun pada
sudu-sudu jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan
turbin rekasi Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu
jalan, posisinya tetap (tidak bisa digerakkan).
Dalam hal ini
proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-sudu aturnya saja
(nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-sudu jalan
(mangkok-mangkok runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa
berasal dari bendungan yang dibangun diatas gunung yang tinggi, atau dari
aliran sungai bawah tanah. Karena sumber air yang bervariasi, maka turbin air
didesain sesuai dengan karakteristik dan jumlah aliran airnya. Berikut ini
merupakan berbagai jenis turbin yang biasa digunakan untuk PLTA.
b. Generator
Generator dihubungkan
ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan perputaran turbin
untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi pergerakan
elektron yang membangkitkan arus AC.
Generator
listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor
terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar
sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri
arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet.
Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka
rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat
setiap kali sebuah kutub melewati “coil” yang terletak di stator. Lalu tegangan
inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan listrik,
ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
i. Putaran
Putaran rotor
dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai dengan
persamaan:
η = 60 . f / P
dimana:
η : putaran
f : frekuensi
P : jumlah pasang kutub
Jumlah kutub
pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan frekuensi system sebesar
50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333 rpm.
ii. Kumparan
Banyak dan
besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya listrik yang
bisa dihasilkan oleh pembangkit
iii. Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan
dihasilkan dari besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus
eksitasi dari AVR maka akan timbul magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E = B . V . L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
B : Kuat medan magnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar
Dari ketiga hal
tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan, sehingga agar
beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat kemagnetannya,
yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang masuk,
makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk,
makin kecil pula nilai kemagnetannya.
Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan
menjadi empat, yaitu:
a.
Jenis biasa
thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.
b.
Jenis Payung
(Umbrella Generator) thrust bearing dan satu guide bearing diletakkan dibawah
rotor.
c.
Jenis setengah
payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi guide dan thrust bearing diletakkan
dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas rotor.
d.
Jenis Penunjang
Bawah thrust bearing diletakkan dibawah coupling. Generator yang digunakan di
Saguling adalah jenis Setengah Payung.
c. Travo
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar
listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang
digunakan adalah travo step up. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik
dari PLTA ke rumah – rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai
tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down. Pembangkit listrik tenaga
air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah
itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage
plant.
e.
Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan
laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan
untuk mengalirkan air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga
memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan
secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara lain:
a.
Bendungan Beton
1.
Bendungan
Gravitasi
2.
Bendungan Busur
3.
Bendungan
Rongga
b.
Bendungan
Urugan
1.
Bendungan
Urugan Batu
2.
Bendungan Tanah
c.
Bendungan
Kerangka Baja
d.
Bendungan Kayu
C.
PRINSIP KERJA PLTA
Keterangan:
1.
Sungai/Kolam
Tandon, untuk tempat penampungan air
2.
Intake, pintu
masuk air sungai/tandon
3.
Katup pengaman,
berfungsi sebagai katup pengatur intake
4.
Headrace
tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
5.
Surge tank,
berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat katup pengatur
ditutup.
6.
Penstock (pipa
pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta untuk mendapatkan
tekanan hidrostatis yang besar.
7.
Main stop
valce, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
8.
Turbine,
mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
9.
Generator,
menghasilkan energi listrik dari energi gerak
10.
Main
transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi
elektromagnetik.
11.
Transmission
line, penyalur energi listrik ke konsumen
Pertama-tama,
ada air yang masuk dari sungai/ waduk/ bisa juga disebut dengan tandonke turbin
melalui suatu alat yang dinamakan penstock. Kemudian ada suatu katup pengaman
yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran air dari tempat semula dan
masuk ke headrace di tunnel yang berfungsi juga untuk menghentikan aliran dari
air tersebut.
Kedua, energi
yang dihasilkan dari air potensial tersebut mampu menggerakkan turbin dan
menghasilkan suatu energi gerak yang dikonversikan juga menjadi energi listrik
oleh bantuan generator. Cara kerja pembangkit listrik tenaga air sederhana yang
selanjutnya yaitu energi listrik dari generator tersebut kemudian diatur lalu
ditransfer dengan alat yang dinamakan main transformer supaya sesuai dengan
kapasitas dari transmission line yang meliputi tegangan, daya dan lainya untuk
didistribusikan ke rumah-rumah warga
D.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KERJA PLTA
Pada prinsipnya ada beberapa parameter yang mempengaruhi operasi
PLTA, disebabkan oleh
a.
Keberadaan Air
Untuk dapat
mengoptimalkan pengoperasian PLTA, baik dalam keadaan musim penghujan maupun
musim kemarau panjang, diperlukan perhitungan besar volume air yang tersedia
dalam waduk / dam, guna perhitungan berapa besar debit air yang harus dialirkan
melalui pintu air yang dialirkan ke turbin.
Bila terjadi
banjir, berapa besar volume air yang harus dibuang keluar dari waduk / dam
melalui pintu pembungan air, sehingga tetap terjadi keseimbangan air dalam
waduk / dam, dengan demikian dapat dihindari kerusakan bangunan waduk / dam
maupun perangkat keras pendukung lainnya. Untuk kebutuhan perhitungan keadaan
air baik yang akan masuk maupun yang berada dalam waduk / dam, dilakukan
pengukuran terhadap parameter yang mempengaruhi keadaan air yang akan masuk
maupun yang ada dalam waduk/dam.
Pengukuran
tersebut dilakukan pada berbagai stasiun ukur yang tersebar pada DAS dalam
waduk / dam tersebut. Data hasil pengukuran yang diperoleh pada stasiun
pengukuran, ditransmisikan melalui media komunikasi yang digunakan ke pusat
kontrol operasi PLTA untuk diproses sesuai fungsinya dalam sistem kontrol
tersebut.
Pada perhitungan keberadaan air tersebut, ada beberapa parameter
yang harus diperhatikan antara lain:
b.
Aliran
permukaan ( surface flow)
Aliran
permukaan dan aliran dasar dipengaruhi intensitas curah hujan dan lama turunnya
hujan. Semakin tinggi intensitas curah hujan dan semakin lama waktu turunnya
hujan, semakin besar aliran permukaan dan aliran dasar sungai. Tinggi permukaan
dipengaruhi aliran permukaan dan aliran dasar. Semakin besar aliran permukaan
dan aliran dasar, semakin tinggi muka air yang terjadi, sehingga semakin besar
volume air yang mengalir ke dalam waduk / dam.
c.
Aliran dasar (
Base flow)
d.
Tinggi muka air
e.
Kehilangan air
karena keadaan lingkungan
Parameter
kehilangan air yang disebabkan keadaan lingkungan, dipengaruhi antara lain:
1.
Suhu udara
semakin tinggi suhu udara, semakin besar kehilangan air.
2.
Kelembaban
semakin kecil kelembaban (humidity), semakin besar kehilangan air.
3.
Kecepatan angin
semakin cepat kecepatan angin berhembus, semakin besar kehilangan air.
4.
Penyinaran
matahari semakin panas dan semakin lama penyinaran matahari, semakin besar
kehilangan air.
f.
Keadaan DAS
Parameter
keadaan DAS dipengaruhi beberapa parameter, antara lain :
1.
Vagitasi
semakin rapat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan (pohon) dalam DAS, semakin besar aliran
dasar sungai.
2.
Penduduk
semakin padat / ramai penduduk yang bermukim dalam DAS, semakin besar
kehilangan air.
3.
Industri
semakin banyak industri yang beroperasi dalam DAS, semakin besar kehilangan air
E.
JENIS-JENIS
PLTA
Pembagian tipe PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air), berdasarkan
a.
Caranya
Mendapat Air
1.
PLTA tipe
aliran sungai langsung (run of river hydro-power plant)
2.
PLTA tipe kolam
tando (pondage hydro-power plant)
3.
PLTA tipe kolam
tando tahunan (storage hydro-power plant)
4.
PLTA tipe pompa
(pumped hydro-power plant)
b.
Tujuan
Pembangunannya
1.
PLTA tipe
tujuan tunggal (single purpose hydro power plant)
2.
PLTA untuk
tujuan serbaguna ( multi purpose hydro power plant)
c.
Bebannya
1.
PLTA untuk
memikul beban dasar (base load hydro power plant). Banyak dijumpai pada PLTA
yang lama, misalnya PLTA Jelok, PLTA Timo, PLTA Cikalong dll.
2.
PLTA untuk
memikul beban (peak load hydro power plant)
d.
Tinggi
Terjunnya
1.
PLTA dengan
tinggi terjun rendah
Adalah PLTA yang tinggi terjunnya
kurang dari 30 meter. Misalnya PLTA Wonogiri dengan daya terpasang 12,40 MW (2
unit) yang terletak di Bengawan Solo (Jawa Tengah) dengan tinggi terjunnya
20,40 MW
2.
PLTA dengan
tinggi terjun menengah (sedang)
Adalah PLTA yang tinggi terjunnya
diatas dari 20 meter sampai dengan 300. Misalnya PLTA Garung dengan daya
terpasang 26,4 MW (2 unit) yang terletak di Sungai Serayu (Jawa tengah) dengan
tinggi terjun 195 meter.
3.
PLTA dengan
tinggi terjun tinggi
Adalah PLTA yang tinggi terjunnya
diatas 300 meter. Misalnya PLTA Saguling, dengan tinggi terjun 335,70 meter
e.
Daya
Terpasangnya
1.
PLTA Mikro
Hidro
Adalah
pusat pembangkit listrik tenaga air yang daya terpasangnya sampai dengan 200
KW. Perlu diketahui bahwa batas 200 KW ini belum standar, misalnya PS Nigam
M.E. PhD menggunakan batas 99 KW (bukan 200 KW).
2.
PLTA Mini Hidro
Adalah
pusat pembangkit listrik tenaga air yang daya terpasangnya diatas 200 KW sampai
dengan daya terpasang 5 MW, contohnya terletak di sungai Sempor (Jawa Tengah).
3.
PLTA
Adalah
pusat pembangkit listrik tenaga air yang daya terpasangnya diatas 5 MW
f.
Interkoneksi
dan Karakteristik Bebannya
1.
PLTA yang
dipakai untuk satu daerah yang menyalurkan tenaga listriknya terpisah dari
sistim lainnya(isolated hydro power plant). Saat ini hanya dijumpai beberapa
PLTA Mikro / PLTA Mini yang khusus untuk beroperasi didaerah tertentu.
2.
PLTA yang
sambung menyambung dengan sistim pembangkit lainya baik PLTA, PLTU, PLTGU, PLTD
dan atau PLTG (interconected hydro power plant). Hampir semua PLTA saat ini
termamsuk didalam tipe ini
g.
Gedung
Sentralnya
1.
PLTA yang
gedung sentralnya terletak diatas tanah (on ground / above ground / open air
hydro power plant). Misalnya PLTA panglima Besar Sudirman, PLTA Sutami, dll)
2.
PLTA yang
gedung sentralnya terletak dibawah tanah (under ground hydro power station
h.
Keadaan Generatornya
1.
PLTA tipe
tertutup yaitu yang generatornya terletak didalam gedung (indoor type power
station). Semua PLTA di negara kita termasuk di dalam tipe ini mengingat
kelembabannya tinggi, untuk mencegah cepat rusaknya peralatan elektro mekanik
agar biaya wajar.
2.
PLTA tipe
terbuka yaitu generatornya terletak diluar yang diberi pelindung dan tidak
memerlukan gedung sentral. Tipe ini sangat jarang dan hanya ada beberapa saja
di dunia yang antara lain adalah PLTA hartel di Sungai Savannah (Amerika
Serikat) yang daya terpasangnya 260 MW (4 unit).
3.
PLTA tipe
setengan tertutup yaitu yang generatornya terletak di dalam ruangan yang
tutupnya mudah dibuka dan tidak memerlukan gedung sentral. Misalnya PLTA
Akosombo di Sungai Volta yang memanfaatkan air danau Akosombo yang adaya
terpasangnya 786 Mw (6 unit).
F.
KEUNTUNGAN DAN
KELEMAHAN PENGGUNAAN PLTA
Beberapa
keuntungan/kelenihan yang terdapat pada
pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro adalah sebagai berikut:
a.
Dibandingkan
dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTH ini cukup murah karena
menggunakan energi alam.
b.
Memiliki
konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan
tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
c.
Tidak
menimbulkan pencemaran.
d.
Dapat dipadukan
dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
e.
Dapat mendorong
masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan air
terjamin.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) juga mempunyai
kelemahan-kelemahan dalam melayani penguna listrik dalan jumlah besar, antara
lain :
a.
Konsumen
pengguna listrik dalam jumlah besar dan terlalu jauh dari pusat Pembangkit
membutuhkan sarana jaringan tower transmisi tegangan tinggi yang panjang juga
memerlukan sarana traffo peningkat tengangan yang banyak.
b.
Dari sisi
keamanan maupun keselamatan terhadap sanara dan
perlengkapan tranmisi harus mendapat perhatian khusus.
c.
Bila kita
mengalami musim kemarau panjang PLTA yang mengunakan tenaga air dari danau alam
dan danau buatan maka cadanagan air akan sangat berkurang dan berdampak pada
penurunan kuantitas produksi daya listrik yang disalurkan ke konsuman. Maka hal
ini yang dirugikan adalah konsuman baik rumah tangga maupun pihak industri.
d.
Sumber
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang menggunakan air terjun tidak selalu
berada dilokasi yang dikehendaki, selain debit airnya kecil juga berada jauh
dari kota sehingga membutuhkan biaya yang sangat besar.
III.
STUDI KASUS
EBTKE—Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara. PLTA ini memiliki konstruksi power house di
bawah tanah dengan kapasitas 8x126 Megawatt (MW) sehingga total kapasitas
terpasang 1.008 Megawatt (MW) dengan produksi energi listrik rata-rata 1.428
Giga Watthour (GWh) pertahun.
Kapasitas 1008 MW
tersebut terdiri dari Cirata I yang
memiliki empat unit masing-masing operasi dengan daya terpasang 126 MW yang
mulai dioperasikan tahun 1988 dengan daya terpasang 504 MW, selain itu Cirata
II juga dengan empat unit masing-masing 126 MW, yang mulai dioperasikan sejak
tahun 1997 dengan daya terpasang 504 MW. Cirata I dan II mampu memproduksi energi listrik rata-rata 1.428 GWh pertahun
yang kemudian dislaurkan melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500
kV ke sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali (Jamali).
Guna
menghasilkan energi listrik sebesar 1.428 Gwh, dioperasikan delapan buah turbin
dengan kapasitas masing-masing 129.000 KW dengan putaran 187,5 RPM. Adapun
tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter dengan debit air
maksimum 135 m3 perdetik.
PLTA Cirata
dibangun dengan komposisi bangunan power house empat lantai di bawah tanah yang
menpengoperasiannya dikendalikan dari ruang control switchyard berjarak sekitar
2 kilometer (km) dari mesin-mesin pembangkit yang terletak di power house. PLTA
tersebut merupakan pembangkit yang dioperasikan oleh anak perusahaan PT
Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB)
yang disalurkan melalui saluran transmisi tenaga listrik 500 kilo volt (KV) ke
sistem Jawa Bali yang diatur oleh dispatcher PLN Pusat Pengatur Beban (P3B).
Kontribusi
utama Cirata terhadap sistem Jawa Bali yaitu memikul beban puncak dan
beroperasi pada pukul 17.00-22.00, dengan moda operasi LFC (Load Frequency
Control), dimana memiliki fasilitas line charging bila sistem Jawa Bali
mengalami Black Out dan Start up operasi/ sinkron ke jaringan 500 KV yang
relatif cepat yaitu kurang lebih lima menit.
PLTA Cirata
terletak di daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Tegal Waru, Kecamatan
Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Latar belakang pendirian PLTA ini,
dengan letak sungai Citarum yang subur, bergunung-gunung dan dianugerahi curah
hujan yang tinggi. Pembangunan proyek PLTA Cirata merupakan salah satu cara
pemanfaatan potensi tenaga air di Sungai Citarum yang letaknya di wilayah
kabupaten Bandung, kurang lebih 60 km sebelah barat laut kota Bandung atau 100
km dari Jakarta melalui jalan Purwakarta. (ferial).
IV.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembangkit listrik
tenaga air adalah salah satu sumber energi listrik yang memanfaatkan air
sebagai sumber listrik. Komponen –komponen pada PLTA terdiri dari dam, turbin,
generator dan transmisi. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kerja PLTA
adalah aliran permukaan, aliran dasar tinggi muka air, kehilangan air, keadaan
DAS. PLTA diklasifikasikan berdasarkan cara mendapat air, tujuan pembangunan,
beban, tinggi terjun, daya terpasang, interkoneksi dan karakteristik beban,
gedung sentral, keadaan generator.
SARAN
Sebaiknya energi PLTA ini terus dikembangkan di Indonesia mengingat
banyaknya lokasi lokasi yang cukup strategis untuk pembangunan PLTA.
Pembangunan PLTA ini juga tentu akan sangat bermanfaat untuk warga terutama di
daerah yang masih belum teraliri listrik.
terimakasih mbak sangat berguna infonya.
BalasHapussekedar share ni bagi teman-teman yang ingin menghasilkan uang
lewat smartphone ataupun komputer hanya dengan memasukan angka-angka maka akan dibayar sebesar 0,1 US Dolar.
buktikan sendiri. saya sudah mencoba. silahkan daftarkan email anda di https://goo.gl/YYy2PY