Makalah Fisika: Piezoelektrik

MAKALAH FISIKA
PIEZOELEKTRIK








DISUSUN OLEH
AGUSTINUS JUAN
XII IPA 3
SMA NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN AJARAN 2015/2016


KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sayadapat menyelesaikan karya tulis “Piezoelektrik” ini untuk memenuhi nilai ujian praktek mata pelajaran Fisika.
Selama proses pembuatan makalah ini, banyak hal yang saya dapatkan, termasuk ilmu pengetahuan baru, tepatnya mengenal lebih dalam tentang salah satu dari berbagai macam sumber daya energi, yaitu tentang Piezoelektrik.
Piezoelektrik berasal dari bahasa Yunani, yaitu piezo yang artinya tekanan dan elektrik yang berarti listrik.
Meskipun dalam proses penulisankarya tulis ini saya mengalami banyak kendala, tapi saya dapat menyelesaikannya dengan baik. Karya tulis ini bertujuan agar siswa/i mengetahui pemanfaatan sumber energi piezoelektrik sebagai energi alternatif.
            Saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, guru pembimbing, orang tua, dan teman-teman yang telah membantu dan memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses saya dan karya tulis ini.
Saya mohon maaf apabila dalam penulisan karya tulis ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Saya berharap pembaca dapat memperbaiki karya tulis ini dengan memberikan kritik dan saran demi karya yang dapat lebih baik di kemudian hari.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat ataupun inspirasi berupa pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Terima kasih.


Tangerang Selatan, 28 Februari 2016


Penulis


                                                                                                                                                 







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI                                                                                                                        
BAB I             PENDAHULUAN                                                                                       
A.    LATAR BELAKANG                                                                                        
B.     TUJUAN                                                                                                             
C.     RUMUSAN MASALAH                                                                                   
D.    MANFAAT                                                                                                         

BAB II            STUDI PUSTAKA                                                                                      
A.    PENGERTIAN                                                                                                   
B.     EFEK PIEZOELEKTRIK                                                                                              
C.     BAHAN PIEZOELEKTRIK                                                                              
D.    KARAKTERISTIK BAHAN PIEZOELEKTRIK                                            
E.     PEMANFAATAN PIEZOELEKTRIK                                                            
BAB III          STUDI KASUS                                                                                          
A.    APLIKASI PIEZOELEKTRIK                                                                       
B.     KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PIEZOELEKTRIK                          
C.     TANTANGAN DAN PROSPEK MASA DEPAN                                        
BAB IV          PENUTUP                                                                                         
A.    KESIMPULAN                                                                                             
B.     SARAN                                                                                                         
DAFTAR PUSTAKA                                                                                             







BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Kekuatan dielektrik bahan adalah kemampuan bahan tersebut untuk menyimpan elektron pada tegangan tinggi. Bila kapasitor dalam keadaan bermuatan penuh, hampir tidak ada arus yang lewat. Namun dengan tegangan tinggi dapat mengeksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi. Bila hal ini terjadi arus mengalir dalam kapasitor, dan mungkin disertai dengan kerusakan material karena meleleh, terbakar atau menguap. Medan listrik yang diperlukan untuk menghasilkan kerusakan itu disebut kekuatan dielektrik. Beberapa keramik mempunyai kekuatan dielektrik yang sangat besar.Porselain misalnya sampai 160 kV/cm. Sebagian besar hantaran listrik dalam padatan dilakukan oleh elektron. Di logam, elektron penghantar dihamburkan oleh vibrasi termal meningkat dengan kenaikan suhu, maka hambatan logam meningkat pula dengan kenaikan suhu.
            Sebaliknya, elektron valensi dalam keramik tidak berada di pita konduksi, sehingga sebagian besar keramik adalah isolator. Namun, konduktivitas keramik dapat ditingkatkan dengan memberikan ketakmurnian. Energi termal juga akan mempromosikan elektron ke pita konduksi, sehingga dalam keramik, konduktivitas meningkat (hambatan menurun) dengan kenaikan suhu. Beberapa keramik memiliki sifat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. Sifat ini merupakan bagian bahan "canggih" yang sering digunakan sebagai sensor. Dalam bahan piezoelektrik, penerapan gaya atau tekanan dipermukaannya akan menginduksi polarisasi dan akan terjadi medan listrik, jadi bahan tersebut mengubah tekanan mekanis menjadi tegangan listrik.
            Sifat piezoelektrik ini pertamakali ditunukan oleh seoran ilmuan prancis bernama Pierre Currie yang merupakan pelopor kristalografi, magnetisme,  radioaktivitas, dan piezoelektrik itu sendiri. Pada tahun 1880, Pierre dan kakaknya Jacques (1856-1941) menunjukkan piezoelektrik, yaitu potensial listrik yang dihasilkan ketika kristal dikompresi. Untuk membantu pekerjaan mereka, mereka menemukan piezoelectric Quartz elektrometer. Tak lama setelah itu, pada tahun 1881, mereka menunjukkan efek sebaliknya bahwa kristal-kristal dapat meleleh saat dialiri medan listrik. Untuk lebih memahami mengenai piezoelektrik, efek piezoelektrik dan kegunaannya maka disusunlah makalah ini.


B.       TUJUAN
1)        Untuk mengetahui bahan dan karakteristik bahan piezoelektrik.
2)        Untuk mengetahui pemanfaatan bahan piezoelektrik.
3)        Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan bahan piezoelektrik

C.      RUMUSAN MASALAH
1)        Apa itu piezoelektrik?
2)        Apa bahan piezoelektrik dan bagaimana karakteristik dari bahan piezoelektrik?
3)        Bagaimana pemanfaatan bahan piezoelektrik?
4)        Apa kelebihan dankekuranganbahanpiezoelektrik?

D.      MANFAAT
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, terdapat beberapa manfaat sebagai berikut :
1)        Dapat menambah pengetahuan tentang energi piezoelektrik
2)        Dapat memaksimalkan pemanfaatan piezoelektrik





BAB II
STUDI PUSTAKA

A.                PENGERTIAN
Piezoelektrik berasal dari bahasa Yunani yaitu piezo yang artinya tekanan dan elektrik yang berarti listrik. Bahan piezoelektrik adalah suatu bahan yang apabila diberi stress (tekanan) mekanik akan menghasilkan medan listrik sebaliknya apabila medan listrik diterapkan pada bahan piezoelektrik akan terjadi deformasi mekanik atau perubahan dimensi bahan.
Piezoelektrik ini untuk pertama kalinya di temukan pada tahun 1880 oleh dua orang bersaudara Pierre Curie dan Jacques Curie, dan akhirnya pada tahun 1950 piezoelektrik dapat diaplikasikan untuk alat-alat industri setelah memalui proses yang panjang. Sejak itu, pemanfaatan prinsip pengukuran ini telah mengalami pertumbuhan konstan dan dapat dianggap sebagai teknologi yang matang dan telah berhasil digunakan dalam berbagai aplikasi seperti misalnya di medis, aerospace, instrumentasi nuklir dan mobile pad touch screen sebagai sensor tekanan.
            Jacques dan Pierre Curie mengombinasikan pengetahuan akan piroelektrisitas (kemampuan bahanbahan tertentu untuk menghasilkan sebuah potensial listrik saat bahanbahan itu dipanaskan atau didinginkan) dengan pemahaman akan struktur dan perilaku sebuah kristal pada kristal turmalin, kuarsa, ratna cempaka, dan garam rossel. Dari uji coba tersebut diketahui bahwa kristal kuarsa dan garam rossel memperlihatkan kemampuan piezoelektrisitas paling besar saat itu.
            Piezoelektrik didefenisikan sebagai suatu kemampuan yang dimiliki sebagian kristal maupun bahan-bahan tertentu lainnya yang dapat menghasilkan tegangan listrik jika mendapatkan perlakuan tekanan atau  regangan. Piezoelektrik adalah suatu efek yang reversibel, dimana terdapat efek piezoelektrik langsung (direct piezoelectric effect) yaitu produksi potensial listrik akibat adanya tekanan mekanik dan efek piezoelektrik balikan (converse piezoelectric effect)  yaitu produksi tekanan akibat pemberian tegangan listrik yang menghasilkan perubahan dimensi (Triwahyuni, 2010).
Piezoelektrik adalah tumpukan muatan dalam materi padat (kristal atau keramik) tertentu dalam menanggapi regangan mekanik yang dikenakan. Kata piezoelektrik yang berarti memeras atau tekan, dan elektrik yang berarti listrik atau electron. Kata yang piezoelektrik berarti listrik yang dihasilkan dari tekanan. Sumber muatan listrik piezoelektrik merupakan akibat dari efek piezoelektrik.
Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada suatu segmen bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen bahan tersebut yang disebabkan oleh adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kristal. Nilai koefisien muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 – 100 pico coloumb/Newton.
Tekanan yang mengenai piezoelektrik kemudian menimbulkan medan listrik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipol yang terinduksi dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena tersebut dikenal dengan electrostriction (efek piezoelektrik).

B.                 EFEK PIEZOELEKTRIK
Efek piezoelektrik adalah kemampuan dari suatu material untuk bergetar ketika diberikan tegangan pada material tersebut dan sebaliknya, apabila material tersebut diberi tekanan maka material tersebut akan menghasilkan tegangan.
Efek piezoelektrik dapat digambarkan pada gambar. Jika material piezoelektrik diberi aliran listrik maka material tersebut akan bergetar, dan sebaliknya bila diberi tekanan akan menghasilkan listrik.

Description: Description: Efek piezoelektrik
Gambar efek piezoelektrik: Jika material piezoelektrik diberi aliran listrik akan bergetar, bila ditekan akan menghasilkan listrik
Banyak teknologi modern menggunakan sifat unik dari efek piezoelektrik, seperti oscillator, sensor temperature, renewable energy dan sebagainya. Salah satu bahan yang mempunyai efek piezoelektrik ini adalah Quartz Crystal seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Material yang mempunyai sifat ini meliputi kuarsa, BatiO3, Pb(TiZr)O3 atau PZT dan Na atau LiNbO3. Konstanta piezoelektrik d untuk kuarsa, yang menghubungkan regangan dengan kekuatan medan F( = d x F) sama dengan 2,3 x 10-12mV-1, sedang untuk PZT sama dengan 250 x 10-12mV-1.
Efek Piezoelektrik dimanfaatkan pada transduser yang mengubah gelombang suara menjadi medan listrik atau sebaliknya. Aplikasi mulai dari mikrofon, pada alat ini dihasilkan tegangan senilai beberapa milivolt, hingga perangkat militer yang menghasilkan beberapa kilovolt dan dari pergeseran kecil berukuran sub-nanometer pada cermin terdeformasi secara piezoelektrik hingga deformasi-besar pada transduser daya.

C.                BAHAN PIEZOELEKTRIK
Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Bahan piezoelektrik alami diantaranya: Kuarsa (Quartz, SiO2), berlinite, turmalin dan garam rossel. Bahan piezoelektrik buatan diantaranya: Barium titanate (BaTiO3), Lead zirconium titanate (PZT), Lead titanate (PbTiO3) dsb.
Bahan piezoelektrik dapat mengubah deformasi mekanik menjadi medan listrik yang setara dengan (piezoelectric effect) nya. Bahan PVDF merupakan jenis lapisan tipis atau sering disebut film PVDF ini mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan, di antaranya adalah: fleksibel, ringan, mampu bekerja pada frekuensi yang sangat lebar, dan juga tersedia dalam berbagai bentuk ketebalan dan luasan. Bahan PVDF ini juga sangat mudah serta dapat meminimalisir kerusakan pada material yang bersangkutan serta kerusakan pada PDVF itu sendiri.
Apabila film PVDF terdeformasi secara mekanik, misalnya terkena tekanan, maka partikel penyusunnya menjadi terpolarisasi sehingga menimbulkan konsentrasi muatan listrik pada masing-masing permukaannya. Semakin besar sensor ini terdeformasi maka output yang dihasilkan sensor ini juga ikut membesar.
Pada batas frekuensi rendah operasi  paling sederhana modus film berperilaku seperti pengukur regangan yang dinamis,tidak memerlukan sumber daya eksternal dan menghasilkan sinyal dari hasil tegangan dan regangan.Sensitivitas dari output getaran  disebabkan oleh format bahan film piezo.Ketebalan rendah membuat film, pada gilirannya, area penampang yang sangat kecil dan kekuatan longitudinal yang relatif kecil sehingga menciptakan tekanan yang sangat besar dalam materi. Sangat mudah untuk mengeksploitasi aspek ini untuk meningkatkan sensitivitas sejajar dengan sumbu mesin. Jika elemen dilaminasi film (untuk contohLDT1-028K). ditempatkan di antara dua lapisan dari bahan sesuai maka setiap kekuatan tekan yang diubah menjadi jauh lebih besar kekuatan daripada yang luas memanjang.

D.                KARAKTERISTIK BAHAN PIEZOELEKTRIK
Bahan piezoelektrik adalah suatu bahan yang apabila diberi stress(tekanan) mekanik akan menghasilkan medan listrik sebaliknya apabila medan listrik diterapkan pada bahan piezoelektrik akan terjadi deformasi mekanik (perubahan dimensi bahan).
Karakteristik dari bahan piezo elektrik adalah, bisa mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dan sebaliknya.
Kesebarisan mutualisme antara momen-momen dipol dari suatu sel satuan yang jumlah nya banyak ini menghasilkan polarisasi dimana muatan positif terkumpul di salah satu ujung dan muatan negatif diujung yang lainnya. Perhatikan gambar  (b) dan (d). Kompresi (atau tarik) kristal dengan tegangan s. Akan terdapat regangan e, yang ditentukan oleh modulus elastisnya. Regangan ini akan mengubah panjang dipol d dan langsung mempengaruhi polarisasinya(=ΣQd/v) karena Q dan V pada dasarnya adalah konstan. Dengan polarisasi yang lebih kecil (dari kompresi), akan terdapat kelebihan densitas muatan pada kedua ujung kristal tersebut . jika kedua ujung kristal tersebut diisolasi , beda tegangan akan terjadi(gambar b). Tidak ada tekanan yang dikeluar pada gambar (d). Alih-alih, diberikanlah suatu tekanan yang menaikkan densitas muatan pada kedua ujung . muatan-muatan negatif dalam bahan , tertarik ke suatu arah yang sama dan muatan-muatan positifnya tertarik ke arah yang lawannya , sehingga mengubah tidak hanya panjang dipolnya (d), tetapi juga dimensi bahan(kristalnya). Alat yang memiliki kemampuan seperti ini disebut material tranduser.
Bahan Piezoelektrik terbentuk oleh keramik yang terpolarisasi sehingga beberapa bagian molekul bermuatan positif dan sebagian yang lain bermuatan negative membentuk elektroda elektroda yang menempel pada dua sisi yang berlawanan dan menghasilkan medan listrik material yang dapat berubah akibat gaya mekanik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul atau struktur Kristal materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena ini disebut electrostriction (efek piezoelektrik). Fenomena efek piezoelektrik dapat digambarkan sebagai berikut.
A.                Sebelum diberi tekanan atau medan listrik.
B.                 Ketika diberi medan listrik, bahan memanjang.
C.                 Diberi medan listrik berlawanan, bahan memendek.
D.               Ketika diberi tekanan, induksi polarisasi dan tegangan luar terjadi.
E.                 PEMANFAATAN PIEZOELEKTRIK
a)                  Penghasil listrik tegangan tinggi
Bahan piezoelektrik dapat menghasilkan beda potensial hingga ribuanvolt sehingga banyak digunakan sebagai sumber tegangan tinggi. Salah alat yang bekerja dengan prinsip ini antara lain: Electric cigarette lighter: menekan tombol menyebabkan palu springloaded untuk memukul kristal piezoelektrik, menghasilkan arus listrik tegangan yang cukup tinggi yang mengalir di celah percikan kecil, sehingga pemanasan dan memicu gas. Sparkers portabel digunakan pemanggang gas ringan atau kompor bekerja dengan cara yang sama, dan berbagai jenis kompor gas sekarang memiliki built-in sistem pengapian berbasis piezo.

b)                  Transduser
Transduser adalah alat yang mengubah suatu bentuk energy kedalam bentuk energi yang lain. Transduser ultrasonic mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk suara dan sebaliknya. Transduser akan mengeluarkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi di atas 20 kHz. Transduser ultrasonik 40 kHz akan membangkitkan gelombang dengan frekuensi 40 kHz, transduser akan aktif jika diberi sinyal dengan frekuensi dengan 40 kHz. Transduser ultrasonik terdiri atas dua macam yaitu pengirim (transmitter) Tx dan penerima (receiver) Rx. Transduser ultrasonik terbuat dari material piezoeletrik, yaitu terbuat dari material quartz (SiO3) atau barium titanat (BaTiO3) yang akan menghasilkan medan listrik pada saat material berubah bentuk atau dimensinya sebagai akibat gaya mekanik.
Beberapa transduser yang bekerja menggunakan bahan piezoelektrik antara
lain:
·                     Elemen piezoelektrik juga digunakan dalam deteksi gelombang sonar.
·                     Pemantauan daya dalam aplikasi daya tinggi (misalnya perawatan medis, sonochemistry dan pengolahan industri).
·                     Piezoelectric microbalances digunakan sebagai bahan kimia yang sangat sensitif dan sensor biologis.
·                     Piezo kadang-kadang digunakan dalam pengukur regangan.



BAB III
STUDI KASUS


A.                APLIKASI PIEZOELEKTRIK
Sensor piezoelektrik adalah peralatan elektronik pasif berfase padat yang dapat merespon perubahan temperature, tekanan, dan yang paling penting merespon sifat fisik pada suatu interface antara permukaan alat dan fluida atau padatan asing. Perubahan pada sifat fisik antara lain seperti massa jenis, kelistrikan, viskositas dan ketebalan lapisan. Sensor piezoelektrik beroperasi dengan mengobservasi penyebaran dari suatu gelombang akustik.
1)                  Penggunaan sensor piezoelektrik untuk menentukan lokasi kerusakan dini pada komponen mesin melalui analisa penjalaran gelombang tegangan (emisi akustik)
2)                  Penggunaan piezoelektrik pada ultrasonic tranduser untuk pencitraan medis
3)                  Penggunaan sensor piezoelektrik di bidang transportasi seperti pada palang pintu rel kereta yang tanpa penjaga, yang akan menutup otomatis apabila ada kereta api yang mendekat pada jarak tertentu dan akan terbuka kembali ketika kereta api menjauh.
Penggunaan piezoelektrik di jepang yang diaplikasikan pada pintu masuk sebuah stasiun.
B.                 KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PIEZOELEKTRIK
·                     Kekurangan
Piezoelektrik bukanlah suatu dielektrik yang bagus. Ada sedikit kebocoran muatan pada material piezoelektrik. Karena fenomena ini, ada suatu konstanta penyimpanan tegangan pada piezoelektrik setelah diberikan suatu gaya. Konstanta waktu ini tergantung pada kapasitansi elemenya dan pada resistansi kebocorannya. Konstanta waktunya berada pada orde 1 detik. Karena efek ini, piezoelektrik kurang bermanfaat untuk mendeteksi besaran statik seperti berat suatu benda.
Aspek penting lainnya dalam penggunaan piezoelektrik adalah adanya kenyataan bahwa material piezoelektrik dibuat melalui proses kristalissasi kisi-kisi (laticce) dalam susunan tertentu. Hal tersebut dilakukan dengan memanaskan kristal sampai di atas suhu curie sambil menerapkan tegangan pada elektrodanya. Jika kristal telah dipanaskan mendekati suhu curie, material tersebut dapat menjadi de pole yang dapat menghasilkan pengurangan sensitifitas piezoelektrik. Untuk beragam material, suhu curie ini berada antara 50-600oC. Pemanasan di bawah suhu curie dapat membatasi penggunaan sensor ini.
            Kekurangan utama sensing piezoelektrik ini adalah sensitifitasnya hanya bagus untuk sinyal yang berubah terhadap waktu. Sensing piezoelektrik tidak dapat beroperasi untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan sensitivitas terhadap besaran statik. Meskipun demikian jika ada sinyal yang berubah terhadap waktu perlu adanya pemikiran yang serius pada penggunaan elemen sensing piezoelektrik.

·                     Kelebihan
            Elemen piezoelektrik mempunyai beberapa kelebihan penting dibandingkan mekanisme sensing yang lain. Pertama adalah fakta bahwa piranti tersebut membangkitkan sendiri tegangannya. Karena itu elemen ini tidak memerlukan daya dari luar untuk operasionalnya. Untuk suatu aplikasi dimana konsumsi daya sangat terbatas, piranti piezoelektrik sangat berguna. Tambahan lagi, efek piezoelektrik memiliki hukum penyekalaan yang menarik sehingga bermanfaat pada piranti yang kecil.

C.                TANTANGAN DAN PROSPEK MASA DEPAN
Keterbatasan sistem piezoelektrik ini, seperti halnya keterbatasan pada hampir semua sumber energi alternatif terbarukan, yaitu ketika “trigger” (cahaya matahari, angin, langkah manusia, dll) hilang, kapasitas pengisian energi pada media penyimpanan (misalnya baterai) akan menurun secara drastis. Tantangan lainnya, yaitu masih terbatasnya material piezoelektrik di pasaran sehingga menyebabkan harga bahan piezoelektrik masih belum kompetitif dibandingkan fossil fuel.
Namun demikian, penelitian mengenai bahan piezoelektrik dan teknologi penggunaannya terus dikembangkan oleh para peneliti di universitas dan di industri. Misalnya, untuk panel piezoelektrik di Stasiun Tokyo yang masih dilapisi karet, di masa yang akan datang akan dikembangkan menyerupai keramik lantai seperti keramik lantai yang dipakai di permukaan lainnya di stasiun.
Adapun prospek pengembangan sumber energi alternatif ini di Indonesia sendiri cukup besar, mengingat Indonesia memiliki “People Power” dengan populasi penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah China, India, dan Amerika. Indonesia juga tengah gencar membangun infrastruktur-infrastruktur publik yang memerlukan sumber energi independen.













BAB IV
PENUTUP

A.                KESIMPULAN
Piezoelektrisitas itu sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen bahan tersebut yang disebabkan oleh adanya distribusi muatan listrik pada sel-sel kristal. Efek pizeoelektrik terjadi apabila kristal diberi tekanan mekanis akan menimbulkan arus listrik dan apabila kristal tersebut dilalui arus bolak-balik maka kristal tersebut akan bergetar.
Piezoelektrik digunakan untuk tenaga listrik tegangan tinggi dan tranduser. Piezoelektrik juga memiliki kelebihan serta kekurangan yaitu dapat membangkitkan tegangan sendiri sehingga tidak memerlukan daya untuk operasional. Akan tetapi bahan ini memiliki kekurangan yaitu sensing piezoelektrik tidak dapat beroperasi untuk aplikasiaplikasi yang membutuhkan sensitifitas terhadap besaran statik.

B.                 SARAN
Energi ini sebaiknya mendapat perhatian khusus dari Pemerintah dan dikembangkan di Indonesia, karena cukup efektif jika digunakan dalam tempat-tempat umum yang tidak terlalu luas, supaya dapat memasok aliran listrik sendiri. Namun, sensitifitas energi ini kurang baik untuk mengoperasikan aplikasi-aplikasi yang membutuhkan sensitifitas terhadap besaran statik.








DAFTAR PUSTAKA


0 Response to "Makalah Fisika: Piezoelektrik"

Posting Komentar